Jakarta, CoreNews.id – Bank Indonesia (BI) menargetkan transaksi digital perbankan pada tahun 2024 bisa mencapai Rp 71.548 triliun atau setara dengan pertumbuhan sekitar 23,2% secara tahunan (YoY). Pada tahun berikutnya, transaksi digital tersebut targetnya bisa mencapai Rp 85.044 triliun.
“Ekonomi keuangan digital meningkat pesat. Transaksi Ecommerce, digital banking, uang elektronik tumbuh tinggi,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, belum lama ini.
Perry bilang untuk sistem pembayaran, digitalisasi terus diakselerasi pada tahun 2024 dengan sasaran akselerasi ekonomi keuangan digital nasional, struktur industri sehat dan efisien, serta infrastruktur aman dan handal.
Dalam hal ini, pengembangan sistem pembayaran ritel BI-FAST yang interkoneksi, pengembangan pusat data transaksi pembayaran, hingga, perluasan kerja sama QRIS dan BI-FAST dalam ASEAN.
Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengungkapkan transaksi finansial di Livin by Mandiri mencapai lebih dari 1,9 juta transaksi dan tumbuh 51% YoY. Transaksi yang paling banyak digunakan nasabah yakni transaksi transfer, kemudian transaksi top up & purchase dan dilanjutkan dengan transaksi payment/pembayaran.
Selain itu, Ia juga menyoroti transaksi QRIS yang sangat tinggi pertumbuhannya mencapai lebih dari 400% YoY per Oktober 2023. Menurutnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin banyak melakukan pembayaran nontunai menggunakan layanan QRIS yang ada di Livin by Mandiri.
Sementara, Senior Managing Director, Chief Network & Digital Banking CIMB Niaga Budiman Tanjung mengatakan mayoritas transaksi digital yang dilakukan di OCTO Mobile, adalah 55% untuk top up ke e wallet dan 30% nasabah melakukan untuk transfer. Di mana, transaksi digital secara tahunan naik 69% di Octo Mobile.
Sebagai informasi, 97% dari total transaksi nasabah CIMB Niaga per 30 September 2023, telah dilakukan melalui layanan digital banking, seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, dan OCTO Pay.
Tak hanya itu, pengguna dari OCTO Mobile juga tampak terus meningkat dari waktu ke waktu. Di periode yang sama, penggunanya telah mencapai 2,9 juta dengan pertumbuhan mencapai 15,3% secara year to date.