Jakarta, CoreNews.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan Silaturahmi Nasional Ormas Islam dan Majelis Majelis Agama. Dalam silaturahmi ini dideklarasikan 7 poin pemilu damai.
“Selaras dengan tema yang kami usung, Silaturahim ini untuk menciptakan pemilu yang damai, jujur, adil, dan bermartabat,” ungkap Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, dalam keterangannya, Selasa (16/1/2024).
Dia menambahkan MUI akan bekerja sama dengan umat agama lain serta ormas-ormas untuk mendukung Pemilu 2024 yang damai. Mereka akan sosialisasi pentingnya hak pilih, jaga perdamaian, dan hindari permusuhan menjelang pemilihan.
“Oleh karena itu, langkah kita adalah menggalang kerja sama antarumat beragama dan ormas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat menjelang pemilu mendatang,” lanjutnya.
Deklarasi yang disampaikan tersebut menjadi sikap MUI beserta tokoh-tokoh yang hadir dalam Silatnas untuk berkomitmen mengawal Pemilu damai dan bermartabat.
Berikut 7 poin utama Deklarasi Pemilu Damai:
- Berkomitmen untuk menjaga dan mengawal proses demokrasi, sesuai tahapan Pemilu 2024 agar berjalan dengan aman, damai, jujur, adil dan bermartabat.
- Mengajak semua komponen bangsa untuk berpartisipasi aktif mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
- Mengajak seluruh Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih untuk menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab.
- Mengajak semua pihak untuk ikut aktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaan Pemilu agar berjalan sesuai aturan, berlangsung secara aman, damai, jujur, adil dan bermartabat.
- Mengajak semua Pemangku Kepentingan, Paslon, Timses, Parpol dan Elite Politik untuk bersikap sportif dan taat azas dalam berkampanye dengan tidak menjadikan konten agama dan SARA sebagai bahan kampanye negatif dan bahan candaan.
- Mendesak seluruh komponen bangsa baik Pemerintah, peserta Pemilu maupun masyarakat untuk menerima hasil Pemilu yang dilaksanakan dengan Netral, jujur, adil dan bermartabat.
- Mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menjunjung perbedaan pilihan, namun tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.