CoreNews.id, Jakarta – Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berbicara soal penanganan stunting di Indonesia. Anies mengatakan penanganan stunting mesti dilakukan sejak dini, artinya mulai anak dari dalam kandungan.
Hal tersebut disampaikan Anies dalam acara ‘Desak Anies’ di Half Patiunus, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/1/2024). Moderator acara mulanya menyampaikan tingkat stunting di Indonesia yang masih tinggi.
“Salah satu permasalahan kita adalah stunting Pak, untuk bonus demografi dan stunting Pak. Prevelensi stunting di Indonesia cukup tinggi hingga 2023 masih di angka 21,6%. Gimana tuh Pak?” tanya moderator.
Anies mengatakan permasalahan stunting tak bisa dilakukan saat anak sudah berada di bangku sekolah. Ia mengatakan dampak stunting bisa dirasakan hingga jangka waktu yang panjang.
“Jadi stunting ini memang masalah karena dia menghambat tumbuh kembangnya anak-anak kita. Dan dampaknya seumur hidup. Karena saya tidak usah ulang di depan teman-teman semuanya, itu kemampuan belajar, kualitas fisik itu menjadi jauh di bawah harapan,” kata Anies dalam pemaparannya.
Anies mengatakan tak cukup pemberian makan siang kepada anak-anak untuk pencegahan stunting. Anies menilai yang diperhatikan gizinya sejak awal semestinya para ibu hamil.
“Nah, tapi penanganannya tidak bisa ketika sudah sekolah. Jadi tidak cukup untuk dikasih makan siang, sudah terlambat. Nggak cukup. Yang dikasih makan siang ibu hamil, bukan anak yang sudah, ibu-ibu hamil itulah yang harus dipastikan nutrisinya cukup. Karena di situ yang kita butuhkan,” ucap Anies.
“Jadi intervensinya, bersatu nih, intervensinya di usia dulu. Bahkan di usia ibu hamil. Memastikan kesehatan ibu hamil ini krusial sekali, kemudian 1.000 hari pertama dari usia bayinya, itu kira-kira yang harus menjadi perhatian,” sambungnya.
Anies mengatakan imunisasi dari anak-anak harus diperhatikan sampai tuntas. Ia menyebut tak bisa hanya bicara pada satu jenis makanan.
“Tapi kita harus memastikan bahwa semua nutrisi sehat, pola asuh benar, imunisasi benar, usia dini, anak-anak. Lalu yang tidak kalah penting, itu kita tidak boleh membuat ribet ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan justru dibuat semudah mungkin, gimana saja, kapan saja,” katanya.