Jakarta, CoreNews.id — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut kebutuhan beras pada bulan Februari 2024 defisit 2,4 juta ton. Kondisi beras saat ini, juga masih tertekan karena panen baru mulai Maret 2024.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, (12/2/2024). Informasi Arief tersebut untuk membantah kelangkaan dan kenaikan harga beras terjadi karena adanya hajatan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Keluhan kelangkaan dan mahalnya beras, sebelumnya dikeluhkan oleh Asosiasi Peritel Indonesia (Arprindo). Menurut Aprindo, saat ini peritel mulai kesulitan mendapatkan suplai beras tipe premium lokal dengan kemasan 5 kg. Berdasarkan panel harga Bapanas, (11/2), harga beras memang sudah melambung tinggi di atas HET. Harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp 15.860/kg, padahal HET-nya berkisar 12.900 s.d 14.800/kg. Sementara beras jenis medium mencapai Rp 13.860/kg jauh lebih tinggi dari HET-nya hanya berkisar Rp 10.900 s.d 11.800/kg.*