CoreNews.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memprediksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gabung ke kubu Prabowo-Gibran. Hal itu menyusul pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno.
“Pernyataan Ketua Bappilu Sandiaga Uno masih diklaim hanya mempresentasikan pendapat pribadi, tetapi saya membaca pernyataan pribadi seorang Sandiaga Uno ini semacam sinyal dari PPP untuk mmebuka diri masuk ditarik ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan,” kata Burhanuddin dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Rabu, 28 Februari 2024.
Burhanuddin menduga pernyataan dari Sandiaga Uno adalah kode atau sinyal yang dikirimkan kepada Prabowo maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa PPP siap masuk ke pemerintahan baru. Hal itu juga dipertegas oleh Politisi senior PPP Syaifullah Tamliha.
“Saya kira PPP sedang mempertimbangkan untuk masuk ke dalam kekuasaan, meskipun bukan pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres kemarin,” ujar Buhanuddin.
Menurut Burhanuddin, PPP sulit berkembang jika menjadi partai oposisi. Sebab setelah reformasi, PPP belum pernah menjadi partai oposisi.
“Selama ini partai ini belum pernah DNA sebagai oposisi kecuali zaman orde baru, tapi setelah reformasi, PPP cenderung masuk ke dalam pemerintahan, meskipun mendukung calon presiden yang kalah,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno tidak menutup kemungkinan PPP bergabung dengan pemerintahan periode berikutnya. Sandiaga mengaku merasa terhormat jika nantinya diajak untuk membangun bangsa dalam kabinet yang akan datang.
“Dari pandangan saya, pandangan pribadi saya, kita pasti akan sangat terhormat untuk diajak membangun bangsa,” ucap Sandiaga usai rapat kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Senin 26 Februari 2024.