Jakarta, CoreNews.id — Ada 16 proyek strategis nasional (PSN) baru dilaksanakan pada masa pemerintahan baru, yang tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tetapi oleh pihak swasta. Ke-16 PSN yang terbagi atas 14 proyek dan dua program tersebut, akan dilaksanakan era pemerintahan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ke-16 PSN baru itu, diantaranya adalah proyek pengembangan Pantai Indah Kapuk Tropical Concept, Kawasan Industri Wiraraja Pulau Galang, Proyek North Hub Development Project Lepas Pantai Kalimantan Timur, Pengembangan Kawasan Industri Neo Energy Parimo Industrial Estate Sulawesi Tengah, Kawasan Industri Patimban Industrial Estate Subang. Selain itu, Pengembangan Kawasan Industri Giga Industrial Park, Sulawesi Tenggara, Pengembangan Kawasan Industri Kolaka Resource, Sulawesi Tenggara, Pengembangan Kawasan Industri Stargate Astra, Sulawesi Tenggara, Pengembangan Kawasan Pesisir Surabaya Water Front, Pengembangan Kawasan Neo Energy Morowali, Sulawesi Tengah, Pengembangan Kawasan Terpadu di BSD.
Disamping itu, Pengembangan Kawasan Industri Toapaya Bintan, Riau, Pengembangan Jalan Tol di Section Harbour Road II Jakarta Utara, dan Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung. Terakhir, program pengembangan Teknologi Pembayaran Jalan Tol MLFF dan program Integrasi Dua Operator Bandara di bawah Holding BUMN InJourney.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di sela Rapat Kerja Nasional Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi Proyek Strategi Nasional di Jakarta, (14/5/2024). Menurut Airlangga Hartarto kembali, secara kumulatif sejak 2016 hingga 2023, tercatat 198 proyek telah selesai, 32 proyek dan 10 program telah beroperasi sebagian, serta 44 proyek dan tiga program dalam tahap konstruksi, dengan estimasi memberikan dampak output perekonomian mencapai Rp3.344 triliun secara nasional dan dengan penyerapan tenaga kerja langsung 2,71 juta orang.
Pada sektor pengolahan mineral, pemerintah telah melakukan Program Pengembangan Smelter PSN yang di antaranya sembilan smelter fasilitas pengolahan nikel dengan estimasi output mencapai 2,5 juta ton per tahun dan empat smelter fasilitas pengolahan bauksit dengan estimasi output mencapai tiga juta ton per tahun. Untuk tahun 2024, pemerintah mengestimasikan untuk dapat menyelesaikan 41 PSN senilai Rp 554 triliun.*