Jakarta, CoreNews.id — Starlink sudah mengantongi izin operasi di Indonesia sejak awal April 2024. Seiring dengan terbitnya izin tersebut, Starlink mendistribusikan perangkat penunjang internet yang sudah bisa dipesan konsumen di Indonesia.
Di Indonesia, harga awal paket Starlink dibanderol mulai Rp 7,8 juta. Harga tersebut mencakup berbagai perangkat penunjang internet, termasuk antena, router dan lain sebagainya. Selanjutnya, pelanggan perlu membayar biaya langganan seharga mulai Rp 750.000 per bulan. Dengan harga tersebut, pelanggan mendapat akses internet via satelit dengan kecepatan hingga 250-300 Mbps.
Bila dibandingkan dengan layanan internet kabel dari provider layanan internet (internet service provider/ISP) di Indonesia, dapat dikatakan harga langganan Starlink itu terhitung lebih mahal. Berikut perbandingan harga langganan internet service provider/ISP.
Paket termurah
IndiHome Jitu 1-1P 30 Mbps – Rp 280.000
Biznet Home Internet 0D 50 Mbps – Rp 250.000
First Media Stream Value 50 Mbps – Rp 230.000
Paket termahal
IndihHome Complete 1P 100 Mbps – Rp 515.000
Biznet Home Internet 2D 250 Mbps – Rp 575.000
First Media Stream Premium 300 Mbps – Rp 566.000
Secara umum dengan budget Starlink, pelanggan bahkan bisa mendapat benefit lain bila berlangganan ISP lokal. Di IndiHome misalnya, pelanggan bisa mendapat opsi paket IndiHome Gamer 3P seharga Rp 615.000. Dengan harga tersebut, pelanggan mendapat akses internet 50 Mbps dan benefit ekstra lain, termasuk telepon 100 menit hingga paket TV berbayar 81 channel. Sementara di Biznet, konsumen bisa mendapat opsi paket internet Home Gamer 3D seharga Rp 700.000 per bulan dengan kecepatan sampai 300 Mbps.*