Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Sebanyak 38 Perusahaan Antre Gelar IPO di Pasar Modal Indonesia

by Irawan Djoko Nugroho
20 Mei 2024 | 15:46
in Pasar Modal
Sebanyak 38 perusahaan yang berada dalam pipeline (antrean) akan melangsungkan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia

Ilustrasi: Pasar Modal Indonesia

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id — Sebanyak 38 perusahaan yang berada dalam pipeline (antrean) akan melangsungkan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Hingga 17 Mei 2024, sebanyak 24 perusahaan telah berhasil melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia pada tahun ini, dengan dana dihimpun mencapai Rp 3,88 triliun.

Hingga 30 April 2024, jumlah investor di pasar modal Indonesia dicatat sebanyak 11,63 juta Single Investor Identification (SID), atau meningkat signifikan dibandingkan akhir tahun 2023 yang sebanyak 10,75 juta SID.

Hal tersebut disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, (20/5/2024). Dari 38 perusahaan dalam antrean IPO, Nyoman menjelaskan sebanyak 24 perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, delapan perusahaan beraset skala besar di atas Rp 250 miliar, serta enam perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Berdasarkan sektor, dari para antrean IPO terdapat delapan perusahaan sektor barang konsumen primer, tujuh perusahaan sektor industri, dan enam perusahaan sektor barang nonkonsumen primer. Lalu, sebanyak empat perusahaan sektor properti, empat perusahaan sektor teknologi, dan tiga perusahaan sektor kesehatan. Selain itu, sebanyak dua perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor infrastruktur, serta satu perusahaan sektor transportasi & logistik.

Menurut Nyoman kembali, masih terdapat 24 perusahaan dalam antrean akan melangsungkan proses rights issue di BEI. Hingga 17 Mei 2024, terdapat 8 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 24,17 triliun.

Sementara itu, untuk penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk atau EBUS, terdapat 43 emisi dari 33 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean di BEI. “Hingga saat ini, telah diterbitkan 37 emisi dari 27 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 39,9 triliun,” pungkas Nyoman.*

READ  Trimegah Bangun Persada Akan Gelar Aksi Buyback Saham Tahap II Senilai Rp 1 Triliun
Tags: I Gede Nyoman YetnaInitial Public OfferingIPOSingle Investor Identification
Previous Post

Momen Hangat Jokowi dan Puan, PDIP: Suka Tak Suka Keduanya Lambang Kita

Next Post

TelkomMetra dan VIDA Berkolaborasi Majukan Inovasi Digital dan Keamanan Lanskap Teknologi Indonesia

Next Post
TelkomMetra dan VIDA

TelkomMetra dan VIDA Berkolaborasi Majukan Inovasi Digital dan Keamanan Lanskap Teknologi Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
Selain itu, banyak penemuan baru yang di dapat dari pembuktian kesamaan antara data tertulis dan artefactual yang ada. Penemuan baru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Relief Rāmāyana Prambanan dilukiskan berdasar kakawin Rāmāyana secara lebih dekat. Kedua. Bentuk bangunan yang disebut maṇḍapa dan bentuk bangunan yang disebut dengan umah berbeda, sekalipun keduanya mengacu pada desain rumah dua lantai. Ketiga. Istilah gṛha, humah, atau weśma dalam Sutasoma, Arjunawiwāha, Arjunawijaya, dan Rāmāyana sesungguhnya mengacu pada gambar relief D-16-City-Folk-gather-round-Rama-and-Sita-Thumb.

Menelusuri Visualisasi Humah Sphaṭika dan Weśma Kanaka Era Majapahit

12 November 2024 | 15:40
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
jika remot TV tidak bisa ganti channel

Penyebab Remote TV Tidak Bisa Pindah Channel

29 Agustus 2023 | 14:24
negara miskin dunia

10 Negara Termiskin di Dunia per Januari 2025

31 Januari 2025 | 21:47
Ilustrasi kawasan pariwisata di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

10 Destinasi Wisata Lebak Banten

6 Februari 2025 | 12:57
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved