Bandung, CoreNews.id — Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar otomotif mencatat penurunan penjualan retail sekitar 15 persen dalam periode Januari hingga April. Hingga April, pasar otomotif Indonesia terus mengalami tren penurunan penjualan. Penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional pada Januari—April 2024 tercatat sebanyak 263.706 unit. Angka ini turun 22,8 persen year on year (yoy) dibandingkan realisasi penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 341.582 unit. Begitu juga dengan penjualan retail yaitu sebesar 289.551 turun dibandingkan tahun sebelumnya 339.954 unit.
Menurut Direktur Pemasaran dan Direktur Perencanaan dan Komunikasi Perusahaan PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani di Bandung (3/6/2024), ada 4 faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan selama ini. Keempat faktor tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi dan dampak Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kedua. Adanya libur Lebaran yang lebih panjang pada tahun ini yang berdampak mengurangi jumlah hari kerja efektif, muaranya berkontribusi pada penurunan penjualan. Ketiga. Adanya kenaikan suku bunga sebesar 0,25 poin yang membuat konsumen menunggu kebijakan kredit secara lebih jelas sebelum melakukan pembelian kendaraan. Keempat. Adanya isu kenaikan dolar.
Menurut Sri Agung Handayani kembali, Daihatsu berharap pasar otomotif Indonesia akan membaik di Semester II 2024. Daihatsu tetap yakin pasar otomotif bisa lebih baik lagi di Semester II/2024.*