Corenews.id — Perumda BPR Bank Solo (Bank Solo) sekitar akhir tahun 2006 dicatat merupakan bank yang akan ditutup. Namun berkat manajemen baru, Bank Solo kemudian melejit menjadi bank yang tidak hanya sehat namun juga bank yang mampu menyetor PAD (Pendapatan Asli Daerah). Tahun 2022, Bank Solo bahkan berhasil menyetor PAD sebesar Rp1,059 miliar. Tahun 2023, setoran PAD ini terus meningkat. Dicatat menjadi sebesar Rp1,121 miliar.
Manajemen baru dibalik sukses melejitnya Bank Solo tersebut adalah Direktur Utama Bank Solo Ir. Agung Riawan, MM dan Direktur YMFK Kurlina Dwi A., SE. MM. Ditemui di ruang kerjanya, Agung Riawan menyebut jika upaya yang dilakukan manajemen baru Bank Solo untuk lepas dari penutupan adalah memperbaiki Human Capital dan mulai memperkenalkan target serta mengembangkan teknologi informasi.
“Langkah pertama memperbaiki Bank Solo adalah dengan memperbaiki Human Capitalnya. Yang nakal-nakal dibuang. Yang bisa dibina, dibina. Yang tidak bisa dibina, silahkan pergi. Setelah itu mulai memperkenalkan target, baru kemudian mengembangkan teknologi informasi”, kata Agung Riawan.
Dalam mengembangkan teknologi informasi, Bank Solo menurut Agung Riawan, berfokus pada sisi bisnis dan operasional. Seperti misalnya pengembangan Core Banking System guna mendukung efisiensi dan efektivitas proses di operasional maupun bisnis.
Kini Bank Solo menurut Agung Riawan kembali, terus menatap masa depan guna memberi yang terbaik bagi masyarakat dan Pemda sebagai pemilik modal. Pada saat ini, Bank Solo bahkan mampu menghadirkan beragam inovasi. Seperti misalnya melakukan mapping target marketing berdasarkan wilayah dan produk, promosi produk yang lebih kreatif dan inovatif, kecepatan proses kredit, serta bunga kredit murah dan persyaratan mudah.
“Perbaikan Human Capital, memperkenalkan target, mengembangkan teknologi informasi dan terus menghadirkan beragam inovasi, menjadi kunci sebuah bank untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Saya rasa kunci tersebut bisa diterapkan dalam entitas usaha yang lain yang juga mengalami hal sama seperti yang pernah dialami Bank Solo”, kata Agung Riawan.
Bank Solo kini dicatat memiliki kinerja yang mengkilat. Seperti misalnya, Laba Sebelum Pajak Bank Solo tahun 2023 mencapai Rp 3,13 miliar. Angka ini naik dibandingkan realisasi laba sebelum pajak tahun 2022 sebesar Rp 2,84 miliar.
Berdasar survei kepuasan nasabah, skor layanan pelanggan Bank Solo pada 2023 adalah 93,67. Hal ini berarti nasabah puas dengan pelayanan Bank Solo. Dan pada penilaian tata kelola perusahaan atau GCG, Bank Solo dicatat memiliki skor 1,53.*