Jakarta, CoreNews.id – Pemimpin tertinggi Hamas, Yahya Sinwar wafat dalam peristiwa serangan Israel. Peristiwa kematiannya diumumkan langsung oleh Israel pada Kamis (17/10/2024).
Dalam pernyataannya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kematian Sinwar sebagai “pukulan berat” bagi Hamas, kelompok Palestina yang telah mereka hadapi lebih dari setahun.
Militer Israel mengatakan bahwa “setelah pengejaran selama setahun”, pasukan mereka berhasil “menghabisi Yahya Sinwar, pemimpin organisasi teroris Hamas” dalam operasi di Jalur Gaza selatan pada Rabu (17/10/2024). Meski begitu, pihak Hamas belum mengkonfirmasi kematian Sinwar.
“Ini adalah hari yang berat bagi kejahatan,” ujar Netanyahu, dilansir AFP. Meski perang belum berakhir, Netanyahu mengatakan kematian Sinwar merupakan “tonggak penting dalam kemunduran kekuasaan jahat Hamas.”
Israel mengklaim Sinwar merupakan dalang operasi serangan dadakan Hamas ke negara itu pada 7 Oktober 2023 lalu. Tak lama setelah serangan ini, Israel mengumumkan perang dan meluncurkan agresi besar-besaran ke Gaza.
Sebagai informasi, Yayah Sinwar adalah pemimpin Hamas yang menggantikan Ismael Haniyeh. Haniyeh juga tewas dalam serangan militer Israel di Iran.