CoreNews.id – Mantan presiden Bolivia, Evo Morales, mendapat serangan penembakan Minggu waktu setempat. Orang-orang bersenjata mencoba membunuhnya dengan mengarahkan senjata ke mobil yang sedang ia tumpangi.
Morales sendiri selamat dalam penyerangan itu. Namun, supirnya terluka saat penyerang dengan wajah tertutup menembak ke kendaraannya yang dalam sebuah perjalanan guna wawancara dengan stasiun radio di kota Cochambamba.
“Mobil yang saya tumpangi memiliki 14 lubang peluru,” kata Morales.
Stasiun radio yang mewawancarai Morales Kawsachun Coca, juga merilis video yang dikatakannya adalah truk pikap berisi peluru yang ditumpangi Morales. Kaca depannya memiliki tiga lubang peluru dan kepala pengemudinya berlumuran darah.
Morales sendiri menyalahkan pemimpin saat ini, Presiden Luis Arce. Arce dulunya adalah mantan sekutu dan menteri kabinetnya, namun belakangan berselisih dengannya.
Dalam update di media sosial (medsos) X, Morale pun mengatakan telah mengajukan pengaduan ke Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika, yang berbasis di Kosta Rika. Ia secara resmi menuding agen pemerintah dibalik upaya pembunuhannya.
Sementara itu, Presiden Arce telah memerintahkan penyelidikan segera dan menyeluruh untuk mengklarifikasi fakta seputar dugaan penyerangan Morales. Sebelumnya Arce sempat merombak kepemimpinan militer sebagai bagian dari apa yang disebutnyaupaya untuk memulihkan ketertiban, Sabtu.