CoreNews.id, Jakarta – Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Aske Mabel. Kelompok itu diduga yang bertanggung jawab atas tewasnya lima warga sipil dalam serangkaian aksi brutal di Kabupaten Yalimo.
Operasi pengejaran intensif dilakukan di wilayah Yalimo dan perbatasan sekitarnya untuk menangkap para pelaku. “Betul, masih memburu pelaku,” kata Kasatgas Humas Damai Cartenz 2025 Kombes Yusuf Sutejo, dalam keterangannya, dikutip, Kamis (16/1/2025).
Yusuf menjelaskan, pengejaran ini melibatkan berbagai unsur TNI dan Polri. Termasuk Satgas Damai Cartenz yang memiliki fokus khusus dalam menjaga keamanan di Papua.
Untuk mempercepat proses pengejaran, Yusuf mengimbau masyarakat sekitar melaporkan bila melihat atau mengetahui keberadaan KKB Aske Mabel. Menurutnya, peran aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas keamanan.
“Kami berkomitmen untuk menegakkan hukum dan memberikan rasa aman bagi warga Kabupaten Yalimo. Keterlibatan masyarakat akan sangat membantu kami dalam menjaga situasi tetap kondusif,” ujar Yusuf.
Aske Mabel diketahui merupakan mantan anggota Polres Yalimo. Ia membelot dan bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Jeffrey Pagawak Boamanak.
Ia melarikan diri dari dinas kepolisian dengan membawa senjata api. Kini ia menjadi salah satu pimpinan KKB yang paling dicari aparat keamanan.
Beberapa hari terakhir, aksi KKB Aske Mabel menimbulkan keresahan besar di wilayah hukum Polda Papua. Insiden terakhir adalah serangkaian aksi penembakan yang dilakukan sebanyak sembilan kali dan menewaskan lima warga sipil.
Dua dari lima korban tewas diketahui bernama Efraim dan Abineno Tadona, pekerja kayu asal Sulawesi Selatan. Keduanya menjadi korban penembakan KKB di Yalimo, Rabu (8/1/2025).