CoreNews.id, Jakarta – Nabi Hud AS adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada kaum ‘Ad, sebuah kaum yang hidup di wilayah Al-Ahqaf (sekarang sekitar Yaman dan Oman). Kaum ‘Ad dikenal sebagai kaum yang kuat dan makmur, tetapi mereka sombong dan menyembah berhala. Nabi Hud diutus untuk mengajak mereka kembali kepada tauhid, namun mereka menolak dan akhirnya mendapat azab dari Allah.
1. Kaum ‘Ad yang Kuat tetapi Sombong
Kaum ‘Ad adalah keturunan dari Sam bin Nuh. Mereka diberkahi dengan tubuh yang tinggi dan kekuatan fisik luar biasa. Mereka membangun kota dengan bangunan megah dan hidup dalam kemakmuran. Namun, mereka mulai menyembah berhala dan melupakan Allah. Mereka juga berlaku zalim terhadap sesama manusia.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Adapun kaum ‘Ad, mereka menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, ‘Siapakah yang lebih kuat dari kami?’ Tidakkah mereka melihat bahwa Allah yang menciptakan mereka itu lebih kuat dari mereka? Tetapi mereka mengingkari tanda-tanda (kebesaran) Kami.”
(QS. Fussilat: 15)
2. Dakwah Nabi Hud AS
Allah SWT mengutus Nabi Hud AS untuk mengingatkan mereka agar kembali ke jalan yang benar. Nabi Hud menyeru mereka untuk meninggalkan penyembahan berhala dan hanya menyembah Allah. Namun, kaum ‘Ad menolak dengan angkuh dan malah mengejek Nabi Hud.
Mereka berkata:
“Wahai Hud, kamu tidak membawa bukti yang nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami hanya karena perkataanmu, dan kami tidak akan beriman kepadamu.”
(QS. Hud: 53)
Meskipun Nabi Hud terus berdakwah dengan sabar, mereka tetap keras kepala. Mereka bahkan menantang datangnya azab jika memang Nabi Hud berkata benar.
3. Azab untuk Kaum ‘Ad
Karena keingkaran mereka, Allah menurunkan azab secara bertahap:
- Musim kering panjang – Tanah menjadi tandus dan air mengering, tetapi kaum ‘Ad tetap tidak mau bertobat.
- Awan hitam – Mereka menyangka awan itu membawa hujan, padahal itu adalah angin topan yang dikirim sebagai azab.
- Angin topan dahsyat – Selama tujuh malam delapan hari, angin menghancurkan seluruh kaum ‘Ad dan kota mereka hingga tak tersisa.
Allah berfirman:
“Maka Kami meniupkan angin yang sangat kencang kepada mereka dalam beberapa hari yang nahas, agar Kami perlihatkan kepada mereka siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sungguh, azab akhirat lebih menghinakan, dan mereka tidak akan ditolong.”
(QS. Fussilat: 16)
Setelah azab itu, kaum ‘Ad musnah kecuali Nabi Hud dan para pengikutnya yang beriman. Mereka kemudian pindah ke daerah lain dan meneruskan kehidupan yang lebih baik.
4. Pelajaran dari Kisah Nabi Hud AS
- Kesombongan dan keangkuhan dapat membawa kehancuran.
- Segala nikmat yang diberikan Allah bisa diambil kembali jika disalahgunakan.
- Azab Allah itu nyata bagi mereka yang menolak kebenaran.
- Kesabaran dalam berdakwah seperti yang dicontohkan Nabi Hud.
Itulah kisah Nabi Hud AS dan kaumnya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini dan selalu bersyukur serta bertakwa kepada Allah SWT.