CoreNews.id, Jakarta – Di Arab, perayaan Nishfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban) tidak semeriah di beberapa negara lain seperti Indonesia, Mesir, atau Pakistan. Namun, ada beberapa tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat, terutama di wilayah tertentu seperti Hijaz (Mekah dan Madinah). Berikut adalah beberapa tradisi yang umum dilakukan di Arab:
1. Sholat dan Doa di Masjid
- Sebagian umat Islam di Arab, terutama di Makkah dan Madinah, memanfaatkan malam Nishfu Sya’ban untuk memperbanyak ibadah.
- Di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, banyak jemaah yang mengerjakan sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, serta berdoa.
2. Puasa Sunnah
- Sebagian umat Islam di Arab menjalankan puasa pada tanggal 15 Sya’ban sebagai bentuk ibadah sunnah. Hal ini didasarkan pada hadits yang menyebut keutamaan berpuasa di bulan Sya’ban.
3. Tidak Ada Perayaan Khusus Secara Nasional
- Berbeda dengan negara-negara seperti Mesir atau Turki, di Arab Saudi tidak ada perayaan resmi atau tradisi besar untuk Nishfu Sya’ban.
- Pemerintah Arab Saudi yang menganut paham Salafi cenderung tidak menganjurkan perayaan khusus, karena menganggap tidak ada dalil yang secara spesifik mewajibkan perayaan Nishfu Sya’ban.
4. Tradisi di Wilayah Hijaz
- Di beberapa daerah, terutama yang memiliki pengaruh budaya dari masyarakat Hijaz (Mekah, Madinah, Jeddah), ada kebiasaan berkumpul bersama keluarga, berbagi makanan, serta melakukan dzikir dan doa bersama.
5. Keyakinan akan Malam Pencatatan Takdir
- Sebagian masyarakat di Arab percaya bahwa malam Nishfu Sya’ban adalah malam di mana Allah mencatat takdir hamba-Nya untuk setahun ke depan. Oleh karena itu, mereka memperbanyak doa dan istighfar pada malam ini.
Secara umum, meskipun tidak ada perayaan besar, umat Islam di Arab tetap menghormati bulan Sya’ban dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk meningkatkan ibadah menjelang Ramadan.