CoreNews.id, Jakarta – Presiden Prabowo telah meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Senin pekan ini. Danantara akan mengonsolidasikan Indonesia Investment Authority (INA) dan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk dikelola asetnya.
Tujuh BUMN yang telah tergabung dalam Danantara tersebut hanya sebagai tahap awal, dengan total aset Rp14 ribu triliun. Tujuh BUMN tersebut adalah Bank Mandiri, Bank BRI, PLN, Pertamina, BNI, Telkom Indonesia, dan MIND ID.
Presiden Prabowo telah menunjuk beberapa tokoh untuk menangani Danantara. Presiden Prabowo menduduki posisi Pembina dan Penanggung Jawab.
Posisi Dewan Penasehat diisi oleh dua orang mantan Presiden. Bahkan, salah satu anggota Danantara adalah mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair.
Berikut nama-nama mentereng yang mengisi jajaran Danantara:
Pembina dan Penanggung Jawab
– Presiden: Prabowo Subianto
Dewan Penasehat
– Susilo Bambang Yudhoyono
– Joko Widodo
Dewan Pengawas
– Ketua: Erick Thohir
– Wakil Ketua: Muliaman D Hadad
Anggota:
– Sri Mulyani
– Tony Blair
Badan Pelaksana
– Kepala Badan Pelaksana/CEO: Rosan Perkasa Roeslani
– Holding Operasional/COO: Dony Oskaria
– Holding Investasi/CIO: Pandu Patria Sjahrir
BPI Danantara diharapkan mampu mengelola investasi nasional secara efektif dan berkelanjutan, dengan kepengurusan tersebut. BPI Danantara juga diharapkan menjadi motor penggerak investasi nasional yang berdaya saing global