Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Hanya 1 Persen Perusahaan di Asia-Pasifik yang Mengantisipasi Risiko AI

by Teguh Imam Suyudi
7 Maret 2025 | 21:00
in Tekno
Accenture

Jayant Bhargava, Country Managing Director, Accenture Indonesia (Foto: Teguh/It Works)

Bagikan sekarang:

Studi Accenture baru-baru ini, menemukan masih banyak perusahaan di Asia Pasifik yang belum melaksanakan praktik AI yang bertanggung jawab (responsible AI). Padahal itu diperlukan untuk memaksimalkan potensi penggunaan teknologi tersebut.

“Accenture menemukan bahwa hanya 1 persen organisasi yang melaporkan bahwa mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi risiko yang terkait dengan kepatuhan, privasi, dan data, di antara risiko-risiko AI lainnya,” kata NG Wee Wei, Senior Managing Director and Southeast Asia Market Unit Lead, dalam keterangannya, 5/03/2025.

Menurut Accenture, praktik AI yang bertanggung jawab semakin penting mengingat perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik tengah mempercepat adopsi AI untuk mendorong produktivitas dan pertumbuhan mereka. Bahkan, studi Accenture memperlihatkan bahwa 9 dari 10 organisasi berencana untuk menggunakan model agen AI dalam tiga tahun ke depan.

Kedua temuan tersebut, yang merupakan bagian dari studi yang dilakukan oleh Accenture, menilai kematangan organisasi dan operasional sebagai parameter utama penggunaan AI yang bertanggung jawab oleh perusahaan-perusahaan global.

Rekomendasi Accenture untuk Para CXO APAC

  1. Menetapkan prinsip-prinsip AI yang bertanggung jawab dengan akuntabilitas yang jelas untuk desain, penerapan, dan penggunaan;
  2. Mengevaluasi risiko AI, termasuk keadilan, transparansi, keakuratan, dan dampak terhadap manusia, dengan menggunakan penilaian terstruktur;
  3. Melakukan pengujian AI yang sedang berlangsung untuk melihat apakah prinisp keadilan, penjelasan, dan keamanan dijunjung, serta memastikan tersedianya langkah-langkah mitigasi risiko;
  4. Menerapkan pemantauan dan kepatuhan yang berkelanjutan – Menetapkan sistem pemantauan AI secara real-time dan melaksanakan tindakan mitigasi dan kepatuhan
  5. Mengatasi dampak, keberlanjutan, privasi, dan keamanan tenaga kerja – Memastikan AI selaras dengan standar etika dan peraturan melalui kolaborasi lintas fungsi untuk mengatasi dampak tenaga kerja, kepatuhan terhadap hukum, keberlanjutan, program privasi/keamanan di seluruh perusahaan.
READ  Qiscus Gelar Konferensi Tahunan Conversa 3.0
Tags: AccentureArtificial IntelligenceKecerdasan BuatanPraktik AI yang Bertanggung JawabResponsible AI
Previous Post

Laporan APBN Kita Januari 2025 Tertunda Dapat Timbulkan Dampak Buruk

Next Post

“Kabur Aja Dulu” Sekadar Tren atau Rencana Migrasi Nyata?

Next Post
Ilustrasi Gen Z

"Kabur Aja Dulu" Sekadar Tren atau Rencana Migrasi Nyata?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
Selain itu, banyak penemuan baru yang di dapat dari pembuktian kesamaan antara data tertulis dan artefactual yang ada. Penemuan baru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Relief Rāmāyana Prambanan dilukiskan berdasar kakawin Rāmāyana secara lebih dekat. Kedua. Bentuk bangunan yang disebut maṇḍapa dan bentuk bangunan yang disebut dengan umah berbeda, sekalipun keduanya mengacu pada desain rumah dua lantai. Ketiga. Istilah gṛha, humah, atau weśma dalam Sutasoma, Arjunawiwāha, Arjunawijaya, dan Rāmāyana sesungguhnya mengacu pada gambar relief D-16-City-Folk-gather-round-Rama-and-Sita-Thumb.

Menelusuri Visualisasi Humah Sphaṭika dan Weśma Kanaka Era Majapahit

12 November 2024 | 15:40
negara miskin dunia

10 Negara Termiskin di Dunia per Januari 2025

31 Januari 2025 | 21:47
Ilustrasi kawasan pariwisata di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

10 Destinasi Wisata Lebak Banten

6 Februari 2025 | 12:57
Menurut Bima, wacana pemekaran wilayah di beberapa daerah di Jawa Barat memiliki dasar yang kuat. Akan tetapi, masih harus dilakukan kajian dan meminta petunjuk dari Presiden Prabowo Subianto mengenai moratorium.

Wacana Jabar Dipecah Jadi 5 Provinsi Memiliki Dasar Kuat

25 Juni 2025 | 12:10
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved