Jakarta, CoreNews.id – Dalam menjalankan ibadah puasa, ada beberapa pertanyaan yang sering muncul, salah satunya adalah mengenai mandi junub setelah waktu imsak. Misalnya, pasangan suami istri yang berhubungan di malam hari dengan niat ibadah, lalu tertidur pulas hingga fajar menyingsing tanpa sempat mandi junub. Saat terbangun, waktu Subuh sudah masuk, dan mereka pun bertanya-tanya: “Waduh, gimana nih? Puasa kita sah nggak ya?”
Atau ada juga yang mengalami mimpi basah menjelang waktu sahur, tapi karena terlalu lelah, baru sadar setelah azan Subuh berkumandang. Nah, apakah kondisi junub ini mempengaruhi sah atau tidaknya puasa? Jangan sampai ibadah kita terganggu hanya karena kurangnya pemahaman soal hal ini. Berikut penjelasannya.
Hukum Puasa bagi yang Junub Setelah Imsak
Para ulama sepakat bahwa seseorang yang masih dalam keadaan junub saat waktu subuh tiba tetap sah puasanya, asalkan niat puasa sudah dilakukan sebelum fajar. Dalil yang menjadi dasar dalam hal ini adalah hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Rasulullah ﷺ pernah mendapati fajar dalam keadaan junub karena berhubungan dengan istrinya, kemudian beliau mandi dan tetap berpuasa.” (HR. Bukhari No. 1926 dan Muslim No. 1109)
Hadis ini menunjukkan bahwa kondisi junub saat masuk waktu subuh tidak membatalkan puasa. Rasulullah ﷺ tetap melanjutkan puasanya setelah mandi janabah (junub), sehingga hal ini menjadi dalil bahwa keadaan tersebut tidak berpengaruh pada sah atau tidaknya puasa.
Pendapat Ulama
Para ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa seseorang yang dalam keadaan junub saat waktu subuh masuk tetap sah puasanya, dengan beberapa rincian:
- Mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali berpendapat bahwa junub tidak membatalkan puasa, baik karena mimpi basah maupun hubungan suami istri, asalkan ia segera mandi untuk melaksanakan salat Subuh.
- Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ menyatakan bahwa orang yang masih dalam keadaan junub saat subuh tetap sah puasanya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ.
- Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni juga menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan di kalangan ulama tentang sahnya puasa seseorang yang dalam keadaan junub saat subuh tiba.
Berdasarkan dalil dan pendapat ulama, mandi junub setelah imsak atau bahkan setelah masuk waktu subuh tidak membatalkan puasa. Yang terpenting, seseorang sudah berniat puasa sebelum fajar dan tetap menjaga hal-hal yang membatalkan puasa selama siang hari. Namun, ia tetap wajib segera mandi junub agar dapat melaksanakan salat Subuh tepat waktu.
Semoga penjelasan ini bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam menjalankan ibadah puasa sesuai tuntunan syariat.