Jakarta, CoreNews.id — Nilai tukar (kurs) rupiah melemah dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap pelambatan ekonomi global. Kekhawatiran pasar terhadap pelambatan ekonomi biasanya akan menekan harga aset berisiko, terutama aset di emerging market, termasuk rupiah.
Hal ini disampaikan pengamat pasar uang Ariston Tjendra, di Jakarta (11/3/2025). Ariston juga memprediksi rupiah melemah ke arah Rp 16.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp 16.300 per dolar AS. Sementara itu pada realitas pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta, nilai tukar rupiah melemah hingga 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp 16.405 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.367 per dolar AS.*