CoreNews.id, Jakarta – Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, akan berkunjung ke Moskow akhir pekan ini. Tujuan perjalanan ini adalah bertemu dengan pejabat Rusia untuk membahas gencatan senjata di Ukraina. Kabar ini dikutip dari Anadolu pada Kamis (13/3/2025).
Proposal Gencatan Senjata 30 Hari
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa proposal gencatan senjata ini bertujuan menghentikan perang selama 30 hari sebagai langkah awal menuju perdamaian. Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, telah melakukan komunikasi dengan mitranya dari Rusia untuk mencapai kesepakatan.
Namun, Gedung Putih belum mengungkapkan jadwal pasti kedatangan Witkoff di Moskow maupun pejabat Rusia yang akan ditemui.
Desakan AS Terhadap Rusia
Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mendesak Rusia untuk menyetujui rencana gencatan senjata ini. “Kami mendesak Rusia untuk menyetujui rencana ini. Ini adalah titik terdekat kita dengan perdamaian dalam perang ini,” katanya.
Dukungan Ukraina Terhadap Proposal AS
Ukraina telah menerima proposal gencatan senjata dari AS, yang oleh Trump disebut sebagai “gencatan senjata total”. Negosiasi antara AS dan Ukraina berlangsung di Arab Saudi, dengan delegasi AS dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Mike Waltz.
Namun, dalam pernyataan bersama AS dan Ukraina, tidak ada jaminan keamanan yang disepakati. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa jaminan keamanan tetap dibahas, meskipun tidak tercantum dalam kesepakatan tertulis.
Ancaman Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia
Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Rusia jika Presiden Vladimir Putin menolak kesepakatan ini. “AS memiliki kemampuan untuk menjatuhkan sanksi finansial yang akan sangat merugikan Rusia. Namun, saya lebih memilih mencapai perdamaian daripada menjatuhkan sanksi,” kata Trump.
Keputusan Rusia Menjadi Penentu
Hingga saat ini, Rusia belum memberikan tanggapan resmi mengenai proposal gencatan senjata ini. Tekanan dari AS dan sekutunya terus meningkat agar Rusia segera menyetujui kesepakatan tersebut. Keputusan Rusia dalam beberapa hari ke depan akan menjadi penentu apakah perang dapat dihentikan sementara melalui gencatan senjata ini.