Jakarta, CoreNews.id — 25 perusahaan beraset skala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar dan 1 perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar masuk dalam antrean dan akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia. Sampai 14 Maret 2025, telah tercatat sepuluh perusahaan yang melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia, dengan dana dihimpun mencapai Rp 3,88 triliun. Dalam periode sama, telah diterbitkan sebanyak 23 emisi dari 18 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) dengan dana yang dihimpun senilai Rp 27,9 triliun. Di sisi lain, terdapat 31 emisi dari 25 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean (pipeline) untuk menerbitkan emisi EBUS.
Hal ini disampaikan Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, (17/3/2025). Menurut I Gede Nyoman Yetna, dari 26 perusahaan tersebut, dari sisi sektor, terdapat sebanyak enam perusahaan sektor barang konsumen primer, empat perusahaan sektor industri, dan empat perusahaan sektor kesehatan. Lalu, tiga perusahaan sektor energi, tiga perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor transportasi dan logistik, serta satu perusahaan sektor keuangan. Kemudian, satu perusahaan sektor infrastruktur, satu perusahaan sektor barang konsumen non primer, dan satu perusahaan sektor teknologi.
Menurut I Gede Nyoman Yetna kembali, untuk aksi rights issue hingga 14 Maret 2025, telah terdapat dua perusahaan yang telah melakukan aksi rights issue dengan total nilai Rp 470 miliar. Dalam antrean, terdapat sebanyak empat perusahaan yang akan melangsungkan aksi rights issue di pasar modal Indonesia, yang terdiri dari dua perusahaan sektor barang baku, satu perusahaan sektor energi, serta satu perusahaan sektor kesehatan.*