Gangguan makan pada anak adalah masalah kesehatan mental yang serius dan dapat berdampak pada pertumbuhan, kesehatan fisik, dan perkembangan emosional mereka. Berdasarkan data, prevalensi gangguan makan pada anak di Indonesia mencapai 37,3%. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa memengaruhi pola makan, psikologi, dan kehidupan sosial anak.
Apa Itu Gangguan Makan pada Anak?
Gangguan makan atau eating disorder pada anak ditandai dengan pola makan yang tidak teratur dan sering disertai dengan gangguan emosional serta persepsi tubuh yang keliru. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk malnutrisi, gangguan pertumbuhan, dan gangguan psikologis.
Penyebab Gangguan Makan pada Anak
Menurut riset dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan makan pada anak meliputi:
1. Faktor Genetik atau Riwayat Keluarga
Anak yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia, lebih berisiko mengalami kondisi serupa. Penelitian menunjukkan adanya faktor genetik yang mempengaruhi perkembangan gangguan makan.
2. Faktor Biologis dan Hormon
Ketidakseimbangan hormon tertentu, seperti serotonin atau hormon pertumbuhan, dapat mempengaruhi nafsu makan dan menyebabkan gangguan makan. Selain itu, kekurangan nutrisi juga bisa berdampak pada metabolisme dan pola makan anak.
3. Pola Makan dan Kebiasaan Keluarga
Lingkungan keluarga memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan makan anak. Diet ekstrem, pola makan yang tidak sehat, atau tekanan dari orang tua terhadap berat badan dan prestasi akademik dapat meningkatkan risiko gangguan makan.