Jakarta, CoreNews.id – Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan misi balas dendam setelah dua kekecewaan sebelumnya.
Pada laga sebelumnya, Indonesia kalah 1-5 dari Australia, yang merusak debut Patrick Kluivert sebagai pelatih. Selain itu, hasil imbang 2-2 melawan Bahrain pada Oktober lalu masih menyisakan kekecewaan akibat kebobolan di menit ke-99.
Pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (25/3) malam nanti, menjadi laga penting bagi Indonesia yang saat ini berada di peringkat keempat Grup C dengan enam poin, sama dengan Bahrain dan China. Jika gagal meraih poin penuh, posisi Indonesia bisa terancam.
Dari delapan pertemuan sebelumnya dengan Bahrain, Indonesia mencatat dua kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan. Dalam dua laga di SUGBK, Indonesia menang 2-1 pada Piala Asia 2007, tetapi kalah 0-2 di Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Patrick Kluivert perlu melakukan rotasi pemain secara tepat. Rizky Ridho dan Eliano Reijnders layak mendapat kesempatan lebih banyak setelah menunjukkan performa positif.
Di lini tengah, duet Joey Pelupessy dan Thom Haye bisa menjadi alternatif untuk memperkuat pertahanan setelah sektor ini mudah dieksploitasi saat melawan Australia. Nathan Tjoe-A-On, yang kerap kehilangan bola, perlu evaluasi.
Indonesia harus menyesuaikan strategi, menghindari dominasi penguasaan bola yang tidak efektif seperti saat melawan Australia. Dengan pendekatan yang tepat, kemenangan atas Bahrain bukan hal mustahil.