CoreNews.id, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto membuat gebrakan dengan menunjuk mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, sebagai anggota Dewan Penasihat Danantara. Keputusan ini langsung menarik perhatian publik, mengingat Thaksin adalah sosok yang penuh kontroversi di negaranya.
Thaksin pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Thailand sejak 2001 sebelum digulingkan melalui kudeta militer pada 2006. Tak hanya itu, pada 2008, pengadilan Thailand menjatuhkan sanksi kepadanya atas berbagai kasus hukum, termasuk skandal saham Shin Corp dan penyalahgunaan wewenang terkait pinjaman bank ekspor-impor Thailand.
Melarikan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab, Thaksin sempat menjadi buronan selama 15 tahun sebelum akhirnya kembali ke Thailand pada 2023 dan menjalani hukuman penjara. Kini, meski rekam jejaknya penuh lika-liku, ia kembali eksis di dunia politik, terutama setelah putrinya, Paetongtarn Shinawatra, berhasil menduduki kursi Perdana Menteri Thailand sejak 2024.
Prabowo dan Thaksin: Hubungan Lama yang Berbuah Jabatan
Penunjukan Thaksin bukan keputusan mendadak. Jejak kedekatan Prabowo dan Thaksin sudah terlihat sejak September 2024, saat Prabowo masih berstatus presiden terpilih. Dalam lawatan ke beberapa negara ASEAN, Prabowo menyempatkan diri bertemu dengan Thaksin di Bangkok.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo berbagi momen melalui akun Instagram resminya. “Honoring the friendship between our families, and looking forward to welcome you in Indonesia,” tulisnya.
Yang menarik, dalam kunjungan ke Bangkok tersebut, Prabowo tidak mengajak Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, melainkan putranya, Didit Hediprasetyo. Hal ini semakin memicu spekulasi soal dinamika internal politik Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo.
Masuknya Thaksin ke Danantara: Murni Profesional atau Sarat Kepentingan?
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan bahwa pemilihan anggota dewan penasihat telah melalui seleksi ketat dan bebas dari unsur politik.
“Mungkin banyak yang belum familiar dengan nama-nama ini, tetapi mereka memiliki rekam jejak luar biasa di pasar global,” ujar Rosan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Meski demikian, penunjukan Thaksin tetap memunculkan tanda tanya besar: Apakah keputusan ini murni profesional atau ada dimensi politik yang lebih dalam?
Satu hal yang pasti, hubungan erat antara Prabowo dan Thaksin kini semakin terjalin erat, dan dunia akan terus memperhatikan bagaimana dinamika ini berkembang ke depannya.