Jakarta, CoreNews.id – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mulai menerapkan rekayasa lalu lintas untuk arus mudik Lebaran 2025 pada Kamis, 27 Maret. Ada tiga skema yang digunakan, yaitu contraflow, one way, dan sistem ganjil genap, untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalur tol utama.
Skema contraflow akan diterapkan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dari Km 40 hingga Km 70 mulai 27 Maret pukul 14.00 WIB hingga 29 Maret pukul 00.00 WIB. Periode kedua akan diberlakukan pada 31 Maret pukul 13.00-18.00 WIB dan 1 April pukul 11.00-18.00 WIB.
Sementara itu, skema one way akan diterapkan dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga Km 414 Tol Semarang-Batang. Rekayasa ini berlangsung mulai 27 Maret pukul 14.00 WIB hingga 29 Maret pukul 00.00 WIB. Sedangkan sistem ganjil genap berlaku di beberapa ruas tol, seperti Jakarta-Cikampek dan Tangerang-Merak, mulai 27 Maret hingga 30 Maret pukul 00.00 WIB.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi puncak arus mudik terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025. Informasi terkait rekayasa lalu lintas ini juga diumumkan melalui akun Instagram resmi @korlantaspolri.ntmc.
“Akan terjadi arus puncak balik itu di antara, arus mudik antara 28 sampai dengan 30 Maret, sedangkan puncak arus balik di tanggal 5 sampai 7 April 2025,” kata Sigit dalam konferensi pers, Senin (10/3).
Kapolri menyatakan Operasi Ketupat 2025 digelar di seluruh jajaran Polda untuk mengamankan arus mudik Lebaran.
Operasi ini terbagi dalam dua skema, yakni wilayah Lampung hingga Bali berlangsung 17 hari, sementara 28 Polda lainnya berlangsung 14 hari. Pelaksanaan operasi dimulai pada dua waktu berbeda, yaitu 23 Maret dan 28 Maret, menyesuaikan kondisi masing-masing wilayah.