Jakarta, CoreNews.id – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan apresiasi tinggi terhadap film animasi Jumbo, yang saat ini tengah tayang di berbagai bioskop Tanah Air. Film karya anak bangsa ini dinilai tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan nilai edukatif bagi anak-anak.
“Film Jumbo ini syarat dengan nilai edukasi dan bagian dari imajinasi anak-anak,” ujar Ketua KPAI Ai Maryati Solihah dalam wawancara bersama Pro 3 RRI, Rabu (23/4/2025).
Film Jumbo: Hiburan Anak Penuh Pesan Moral
Disutradarai oleh Ryan Adriandhy, Jumbo menceritakan kisah seorang anak bernama Jumbo yang kerap mengalami perundungan (bullying) dari teman-temannya. Film ini menjadi film animasi Indonesia pertama yang meraih sukses besar di bioskop, dengan lebih dari 6 juta penonton sejak rilis perdana pada 31 Maret 2025.
KPAI memuji kualitas visual dan audio film ini yang dinilai tak kalah dari produksi luar negeri.
“Kualitas audio visualnya juga tidak kaleng-kaleng,” tambah Ai.
Peran Orang Tua Tetap Penting
Meski mengapresiasi film ini, KPAI tetap mengimbau agar orang tua mendampingi anak-anak saat menonton. Beberapa adegan dalam film, seperti saat karakter anak meminta bantuan pada makhluk gaib, memerlukan penjelasan orang tua agar tidak disalahartikan oleh anak-anak.
“Di film itu ada cerita anak bisa meminta tolong sama hantu. Nah, di situ orang tua harus menjelaskan kepada anak-anaknya,” jelas Ai.
Jumbo Jadi Terobosan & Inspirasi Sineas Indonesia
Menurut Ai, film Jumbo bisa menjadi contoh “shocking therapy” untuk industri perfilman Indonesia agar lebih banyak menghadirkan karya yang mengutamakan perlindungan dan pendidikan anak.
“Film Jumbo ini akan membantu para sineas menghasilkan karya dengan perspektif perlindungan anak ke depan,” tegasnya.