Jakarta, CoreNews.id — Reformasi distribusi pupuk subsidi yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dicatat mampu meningkatkan produktivitas petani dan mendongkrak kinerja produksi beras nasional sepanjang tahun 2024-2025. Capaian ini diperkuat oleh lonjakan serapan beras Perum Bulog yang mencapai 1,3 juta ton hanya dalam satu bulan. Angka demikian melampaui rata-rata serapan tahunan selama tujuh tahun terakhir. Di sisi lain, data BPS memproyeksi produksi gabah nasional menembus 13,9 juta ton per April 2025.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikutip (3/5/2025). Menurut Sri Mulyani kembali, kebijakan penyaluran pupuk subsidi yang dilakukan lebih dini dan tepat sasaran, ditopang oleh penyederhanaan regulasi oleh Kementan, telah berdampak signifikan terhadap keberhasilan musim tanam dan panen 2025.
Berdasar informasi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, pada Maret 2025, luas panen padi mencapai 1,67 juta hektare atau mengalami peningkatan sebesar 50,60 persen dibandingkan dengan Maret 2024 yang sebesar 1,11 juta hektare. Secara keseluruhan, luas panen padi sepanjang Januari hingga Juni 2025 diperkirakan akan mencapai 6,22 juta hectare. Ada peningkatan seluas 0,66 juta hektare atau sekitar 11,90 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.*