Jakarta, CoreNews.id — Perekonomian Indonesia dicatat tumbuh 4,87 persen (yoy) pada triwulan I 2025. Pertumbuhan di tengah tekanan perlambatan ekonomi dan ketidakpastian global ini, ditopang konsumsi rumah tangga, ekspor komoditas unggulan, serta optimalisasi belanja APBN.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan pers di Jakarta, (6/5/2025). Pertumbuhan ini ternyata jauh di bawah proyeksi Samuel Sekuritas Indonesia Research sebelumnya, yang memprediksi pertumbuhan perekonomian Indonesia sebesar 4,93 persen. Menurut Sri Mulyani, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen. Ekspor dicatat tumbuh stabil 6,78 persen.
Sementara itu, investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh terbatas 2,12 persen. Pada sisi produksi, sektor pertanian tumbuh 10,52 persen. Selain itu, industri pengolahan tumbuh 4,55 persen, sektor perdagangan tumbuh 5,03 persen, transportasi dan pergudangan tumbuh 9,01 persen, serta akomodasi dan makan minum 5,75 persen. Sektor jasa informasi dan komunikasi tumbuh 7,72 persen. Sektor pendidikan dan kesehatan tumbuh 5,03 persen dan 5,78 persen.*