Jakarta, CoreNews.id – Pakistan dan India akhirnya sepakat menghentikan pertempuran setelah empat hari saling serang di perbatasan. Dikutip dari sejumlah pemberitaan media nasional, kesepakatan ini diumumkan pada Sabtu (10/5/2025) dan langsung berlaku hari itu juga.
Apa yang Terjadi?
- Eskalasi Konflik: Kedua negara terlibat serangan militer sejak Rabu (7/5), dipicu oleh pembunuhan 26 orang di Kashmir oleh kelompok bersenjata. India menuduh Pakistan mendukung kelompok tersebut, lalu membalas dengan serangan udara.
- Peran Diplomasi: Negara-negara seperti AS, Turki, dan Arab Saudi turun tangan mendorong perdamaian. Presiden AS Donald Trump mengklaim AS berhasil memediasi kesepakatan ini.
Isi Kesepakatan
- Gencatan Senjata Segera: Berlaku mulai pukul 17.00 waktu setempat (10/5/2025).
- Penghentian Total: Semua tembakan di darat, udara, dan laut dihentikan.
- Komunikasi Lanjutan: Pejabat militer kedua negara akan bertemu lagi pada 12 Mei 2025 untuk memastikan gencatan senjata tetap berjalan.
Respons Dunia Internasional
- PBB Mendukung: Sekjen PBB Antonio Guterres menyambut baik kesepakatan ini dan berharap bisa menjadi langkah awal perdamaian abadi di Kashmir.
- Pakistan & India Berkomitmen:
- Pakistan: “Kami selalu ingin damai, tapi tidak akan mengorbankan kedaulatan kami,” kata Menlu Pakistan Ishaq Dar.
- India: Menlu Vikram Misri menegaskan kedua pihak sepakat menghentikan semua aksi militer.
Mengapa Ini Penting?
- Mencegah Perang Besar: India dan Pakistan sama-sama memiliki senjata nuklir. Konflik terbuka bisa berakibat fatal.
- Kashmir Masalah Utama: Wilayah ini masih jadi sengketa sejak 1947. Gencatan senjata memberi waktu untuk dialog lebih lanjut.
Apa Selanjutnya?
Kesepakatan ini baru langkah awal. Dunia berharap kedua negara bisa menyelesaikan akar masalah, terutama soal Kashmir, tanpa kekerasan.
Harapan Baru untuk Damai?
Dengan gencatan senjata ini, warga di perbatasan bisa bernapas lega—setidaknya untuk sementara. Namun, perdamaian jangka panjang masih perlu perjuangan lebih keras.