Jakarta, CoreNews.id – Apakah berat badan Anda sudah ideal? Salah satu cara untuk menilainya adalah dengan Indeks Skor BMI (Body Mass Index). Metode ini membantu seseorang mengetahui apakah berat badannya tergolong sehat, kurang, berlebih, atau obesitas, berdasarkan perbandingan dengan tinggi badan.
Apa Itu BMI dan Sejarahnya?
BMI pertama kali diperkenalkan oleh Adolphe Quetelet, seorang ahli matematika dan statistik dari Belgia pada abad ke-19. Awalnya dikenal sebagai Quetelet Index, istilah BMI baru populer sejak tahun 1970-an setelah digunakan secara luas oleh organisasi kesehatan dunia.
Kini, BMI menjadi alat skrining umum yang digunakan dokter untuk mengevaluasi risiko penyakit terkait berat badan, seperti diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan.
Kategori Skor BMI Menurut WHO (Dewasa)
Kategori | Skor BMI |
---|---|
Kurus | < 18,5 |
Normal | 18,5 – 24,9 |
Kelebihan berat badan | 25,0 – 29,9 |
Obesitas Kelas I | 30,0 – 34,9 |
Obesitas Kelas II | 35,0 – 39,9 |
Obesitas Kelas III | ≥ 40,0 |
Pentingnya Memahami BMI
Meskipun BMI adalah indikator yang sederhana, ia tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, sehingga kurang akurat bagi atlet atau individu dengan massa otot tinggi. Jika Anda ingin hasil yang lebih spesifik, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau menggunakan metode lain seperti pengukuran lemak tubuh.
Anda bisa menghitung BMI secara online dengan menggunakan kalkulator BMI dari RS Murni Teguh atau CDC untuk anak-anak.