Jakarta, CoreNews.id — Indonesia menduduki peringkat ke-3 shareholder di Islamic Development Bank. Hanya saja sayangnya, tidak ada satupun manajemen utama di Islamic Development Bank dari orang Indonesia. Karena itu diperlukan sinergi antara akademisi, birokrasi, dan praktisi dalam membangun sistem ekonomi Islam yang profesional, adil dan inklusif
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat membuka Sarasehan Ekonom Islam Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Menurut Menkeu, ekonomi syariah bukan hanya soal halal dan haram, tetapi mencakup prinsip tata kelola yang menjunjung tinggi nilai-nilai seperti amanah, integritas, fatonah, dan siddiq. Nilai-nilai tersebut menjadi fondasi penting dalam menciptakan sistem ekonomi yang membawa kemaslahatan.
Menurut Sri Mulyani, perjalanan IAEI selama lebih dari dua dekade yang telah berhasil memadukan kontribusi akademik dan kebijakan publik. Sejak Konvensi Nasional Ekonomi Islam pada 2004, IAEI telah konsisten memperkuat keilmuan dan pemikiran strategis berbasis nilai Islam. Namun demikian diharap dapat ditingkatkan hingga ke ranah internasional.*