Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Pahami Perbedaan D3 dan D4: Panduan Memilih Jenjang Vokasi yang Tepat

by Teguh Imam Suyudi
22 Mei 2025 | 17:00
in Humaniora
perbedaan-d3-dan-d4

Ilustrasi Mahasiswa (Gambar: Media Sosial)

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Bagi siswa yang sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi mandiri perguruan tinggi, memilih antara program D3 (Diploma 3) dan D4 (Diploma 4) bisa menjadi dilema. Keduanya merupakan jenjang pendidikan vokasi yang dirancang agar lulusannya siap terjun ke dunia kerja. Dikutip dari sejumlah sumber, terdapat perbedaan mendasar yang penting untuk diketahui sebelum memutuskan.

Apa Itu Program D3 dan D4?

Program D3 dan D4 merupakan bagian dari pendidikan vokasi di Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jenjang diploma dibagi menjadi empat: D1 (Ahli Pratama), D2 (Ahli Muda), D3 (Ahli Madya), dan D4 (Sarjana Terapan). Namun, saat ini D1 dan D2 sudah jarang dibuka.

1. Gelar yang Diperoleh

  • D3: Lulusan mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md).
  • D4: Lulusan memperoleh gelar Sarjana Terapan (S.Tr), contohnya S.Tr.T untuk lulusan Teknik.

2. Visi Pendidikan

  • D3: Menekankan keterampilan praktis agar lulusannya siap kerja atau menjadi job maker.
  • D4: Meskipun juga fokus pada praktik, program ini setara dengan S1 dari segi durasi dan kedalaman teori, namun tetap lebih aplikatif.

3. Lama Studi dan SKS

  • D3: 3 tahun (6 semester) – 112 SKS
  • D4: 4 tahun (8 semester) – 144 SKS

4. Bobot Teori vs Praktik

  • D3: 70% praktik, 30% teori — lebih condong ke skill teknis.
  • D4: 70% praktik, namun teori yang diberikan lebih mendalam dan terstruktur.

5. Metode Pembelajaran

Mahasiswa D4 biasanya harus menjalani workshop proyek yang lebih kompleks dan dirancang untuk mengasah kemampuan berpikir dan implementasi teori dalam praktik nyata.

6. Profil Pengajar

  • D3: Mayoritas pengajar adalah praktisi di bidang terkait.
  • D4: Kombinasi antara praktisi dan dosen akademisi, serupa dengan S1.
READ  Info Haji, 187.057 Jemaah Haji telah Tiba di Tanah Air

7. Peluang Kerja

Baik lulusan D3 maupun D4 memiliki peluang kerja yang cukup luas. Namun, lulusan D4 biasanya memiliki akses ke posisi yang mensyaratkan gelar setara sarjana. Terlepas dari jenjang, yang terpenting adalah kualitas diri, kemampuan komunikasi, dan relasi yang luas.

Tags: gelar diploma di Indonesiajenjang pendidikan vokasiperbedaan D3 dan D4sarjana terapan vs ahli madya
Previous Post

Eks Pejabat Bank DKI dan BJB Terlibat Kasus Sritex

Next Post

Bareskrim Polri Resmi Hentikan Penyelidikan Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Next Post
ijazah jokowi

Bareskrim Polri Resmi Hentikan Penyelidikan Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

psi baru

Mawar Jadi Gajah! Ini Alasan Filosofis Logo Baru PSI Menurut Kaesang

21 Juli 2025 | 22:43
logo psi

PSI Luncurkan Logo Baru Bergambar Gajah, Begini Makna Filosofisnya

18 Juli 2025 | 15:30
perbedaan-d3-dan-d4

Ujian Nasional Versi Baru, Cek Mata Pelajaran TKA untuk SD, SMP, dan SMA

10 April 2025 | 21:00
Menurut Anwar, ia juga mempertanyakan ketidakfairan modal Rp10 triliun. Hal ini karena UUS bisa Rp3 triliun, namun mengapa konversi BPRS harus Rp 10 triliun. Selain itu dengan modal Rp10 triliun, ternyata kemudian hanya bisa diberikan ke satu grup hanya 10 persen. Sementara itu, pembiayaan Muhammadiyah sendiri ke bank sekitar Rp 5 triliun per tahun.

Biaya Konversi BPRS ke BUS Jadi Kendala Muhammadiyah Dirikan BUS

21 Juli 2025 | 15:49
korban-kebakaran-km-barcelona-5-dievakuasi-ke-pulau-gangga-ii

Korban Kebakaran KM Barcelona 5 Dievakuasi ke Pulau Gangga II, 1 Ibu Hamil Meninggal

20 Juli 2025 | 17:00
Sultan HB x Yogya

320 Ribu Meter Persegi Tanah Kasultanan Dipakai Bangun Tol, Ini Kata Sultan Yogya

21 Juli 2025 | 22:32
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved