Jakarta, CoreNews.id – Pemerintah Jepang mulai menjual langsung stok beras nasional untuk menekan lonjakan harga yang memicu keresahan publik. Langkah ini dipimpin Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi yang baru dilantik.
“Jika kita tetap melanjutkan cara lama, saya tidak percaya kita bisa memenuhi harapan masyarakat,” tegas Koizumi, Senin (26/5/2025), dikutip dari Kyodo News. Ia menargetkan harga turun menjadi sekitar 2.000 yen (Rp227 ribu) per 5 kg pada awal Juni.
Pemerintah akan melepas 300 ribu ton beras dari cadangan negara langsung ke pengecer besar, memutus sistem lelang tradisional yang dianggap memicu kenaikan harga.
Harga beras di Jepang saat ini mencapai rekor tertinggi, 4.268 yen (Rp485 ribu) per 5 kg. Selain panen buruk, sistem lelang “penawar tertinggi menang” dituding menjadi penyebab utama.
Untuk mempercepat distribusi, tim tanggap khusus dibentuk dan opsi penjualan daring sedang dikaji. Pemerintah bahkan menanggung biaya pengiriman agar beras cepat sampai ke masyarakat.