Jakarta, CoreNews.id – Kuliner legendaris Solo, Ayam Goreng Widuran, menjadi sorotan setelah viral dugaan penggunaan bahan nonhalal dalam menu kremesan. Warung makan yang berdiri sejak 1973 ini akhirnya mengeluarkan klarifikasi resmi melalui akun Instagram mereka.
Isu ini mencuat usai unggahan dari akun @pedalranger di media sosial yang menyatakan keterkejutan karena tidak menemukan informasi bahwa kremesan menggunakan minyak babi. Banyak pelanggan muslim pun mengaku pernah makan tanpa mengetahui fakta tersebut.
Menanggapi hal ini, pihak manajemen menyatakan: “Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini. Kami telah mencantumkan keterangan NON-HALAL secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami.”
Salah satu karyawan, Rianto, juga menegaskan: “Sudah dikasih pengertian jika non halal. Sudah dikasih rekomendasi non halal. Itu viralnya (yang non halal) kremesnya itu.”
Ia menambahkan bahwa sebagian besar pelanggan merupakan nonmuslim, dan pegawai sudah terbiasa menginformasikan status menu kepada konsumen muslim. Sementara itu, Dinas Perdagangan Solo dijadwalkan akan melakukan pengecekan langsung pada Selasa (27/5).
Ayam Goreng Widuran dikenal luas sebagai ikon kuliner Solo dengan menu ayam kampung dan kremesan renyah. Harga satu ekor ayam dibanderol sekitar Rp130.000, sedangkan per potong Rp33.000, dan kremesan Rp25.000.