Wina, CoreNews.id — Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada (31/5/2025) menyatakan jika data per 17 Mei, Iran telah berhasil mengumpulkan stok uranium dengan kadar permurnian 60 persen hingga 408, 6 kilogram (kg). Jumlah itu bertambah 133,8 kg dari laporan terkahir IAEA pada Februari 2025. Material uranium Iran ini, diyakini selangkah lebih dekat dengan angka pemurnian 90 persen, level yang dibutuhkan untuk membuat bom nuklir. Adapun, total stok uranium Iran pada Februari adalah 274,8 kg.
Menurut Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi, Iran menjadi satu-satunya negara non-nuklir yang melakukan pengayaan uranium pada level ini.
Sementara itu pejabat senior Iran pada Kamis (29/5/2025) dicatat membantah spekulasi bahwa kesepakatan negosiasi nuklir antara Iran dan AS segera terjadi. Penegasan ini merespons pernyataan Donald Trump yang meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menahan diri tidak menyerang fasilitas nuklir Iran untuk memberikan waktu pemerintahan AS guna menekan Iran menyepakati sebuah perjanjian.*