Jakarta, CoreNews.id – Rusia menilai tak realistis mengharapkan terobosan cepat dalam perundingan dengan Ukraina, usai menolak seruan Kyiv untuk gencatan senjata tanpa syarat di Istanbul.
“Masalah penyelesaian sangat rumit dan melibatkan sejumlah besar nuansa,” ujar Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, dikutip Anadolu, Rabu (4/6/2025). Ia menegaskan pertemuan puncak pemimpin Rusia, Ukraina, dan AS belum memungkinkan tanpa kesepakatan awal dari negosiator.
Sementara itu, Ukraina mengecam usulan gencatan senjata parsial Rusia. “Ultimatum lama yang tidak membawa perdamaian sejati,” tegas Menlu Ukraina Andriy Sybiga.
Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menargetkan warga sipil, termasuk serangan roket di Sumy yang menewaskan empat orang. “Serangan ini menunjukkan sejauh mana keinginan Rusia untuk mengakhiri perang,” ucapnya.
Di sisi lain, SBU mengklaim serang jembatan Krimea dengan ranjau bawah air, sementara delegasi Ukraina bertemu pejabat AS bahas sanksi baru terhadap Moskow.