Jakarta, CoreNews.id – Pemerintah mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia agar menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) yang selaras dengan upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. Desa sebagai pusat produksi pangan harus mendapat pendampingan agar mampu memanfaatkan Dana Desa dengan lebih berkualitas.
Hal tersebut disampaikan oleh Drs. Samsul Widodo, M.A., Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PPDT) Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dalam sambutannya di acara puncak TOP CSR Awards 2025 di Hotel Raffles, Jakarta, pada Rabu, 11 Juni 2025.
“Sumber pangan nasional ada di desa. Maka masa depan pangan Indonesia ada di tangan desa. Perusahaan dapat ikut berperan melalui CSR yang fokus pada pengembangan sistem pangan,” ujar Samsul.
Ia menekankan bahwa setiap tahun dana sekitar Rp500 triliun dikucurkan ke desa. Namun, tantangannya bukan hanya pada jumlah dana, melainkan kualitas pemanfaatannya.
“Yang dibutuhkan masyarakat desa mungkin bukan sekadar dana tambahan, tapi pendampingan. CSR dapat berperan sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas penggunaan dana tersebut,” tambahnya.
Samsul juga menyatakan bahwa kolaborasi antara program CSR dan pemerintah akan mempercepat terciptanya kemandirian desa dan ketahanan pangan.
CSR Sebagai Strategi Bisnis Modern
Acara TOP CSR Awards 2025 dihadiri hampir 600 peserta, termasuk pimpinan perusahaan penerima penghargaan, pejabat pemerintah, media, dan kalangan profesional. Ajang ini diselenggarakan oleh Majalah TopBusiness sejak 2016.
Ketua Dewan Juri, Dr. Mas Achmad Daniri, menyampaikan bahwa CSR masa kini bukan sekadar donasi atau kegiatan sosial. CSR telah menjadi bagian dari strategi bisnis berkelanjutan, terintegrasi dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance).
“CSR yang baik meningkatkan reputasi, melibatkan pemangku kepentingan, dan mengurangi risiko bisnis. Investor pun kini mempertimbangkan kualitas implementasi CSR,” jelas Daniri.
Ia juga mendorong perusahaan menerapkan pendekatan Creating Shared Value (CSV) agar manfaat CSR dirasakan oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan korporasi itu sendiri.
Dukung Program Pemerintah dan Transisi Energi
M. Lutfi Handayani, MM., MBA., Ketua Penyelenggara TOP CSR Awards 2025 dan Pemimpin Redaksi Majalah TopBusiness, menyebut bahwa tema tahun ini adalah:
“CSR for Sustainable Business Growth and Asta Cita Government Programs.”
Tujuan utama dari ajang ini adalah untuk mendorong perusahaan menyelaraskan program CSR-nya dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dan Program Asta Cita Kabinet Merah Putih 2024–2029.
“Kami ingin CSR dijalankan dengan mengacu pada standar internasional ISO 26000 SR agar lebih terarah dan memberi dampak nyata,” kata Lutfi.
Tahun ini, TOP CSR Awards diikuti oleh hampir 1.000 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 218 perusahaan menjalani proses penilaian penuh, meningkat 20,2% dari tahun lalu.