Jakarta, CoreNews.id – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan ultimatum keras terhadap Israel dan Amerika Serikat, menyatakan bahwa perang telah dimulai.
“Atas nama Haidar yang mulia, pertempuran dimulai,” tulis Khamenei di platform X pada Rabu (18/6/2025). Haidar merujuk pada Ali bin Abi Thalib, tokoh penting dalam tradisi Syiah yang dihormati sebagai simbol keberanian dan keadilan.
Khamenei menegaskan bahwa Iran akan membalas agresi Israel dengan keras. “Kita harus memberikan tanggapan yang kuat terhadap rezim Zionis teroris,” ucapnya.
“Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” imbuh Khamenei, dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan telah mengetahui lokasi persembunyian Khamenei, namun belum berniat menghabisinya.
“Kami tahu persis di mana yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi. Ia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana, Kami tidak akan menghabisinya, setidaknya untuk saat ini,” kata Trump lewat Truth Social, Selasa (17/6).
“Tetapi kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara Amerika. Kesabaran kami sudah menipis,” lanjutnya. Trump juga menyerukan, “MENYERAH TANPA SYARAT!”
Sementara itu, keberadaan Khamenei belum diketahui pasti. Namun, media Iran International melaporkan bahwa ia kini bersembunyi di dalam bunker bersama keluarga, termasuk putranya Mojtaba, usai serangan udara Israel ke Teheran. Langkah itu disebut sebagai prosedur standar sejak operasi “True Promise” pada 2024.