Jakarta, CoreNews.id – Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy menegaskan partainya saat ini membutuhkan sosok luar biasa, yang ia sebut “Superman”, untuk mengembalikan PPP ke parlemen setelah gagal lolos ambang batas parlemen Pemilu 2024.
“Partai ini butuh seorang Superman untuk bisa kembali ke Senayan. Bukan Suparman ya. Kalau Superman itu apa extraordinary guy gitu ya,” kata Rommy di sela Rakorwil PPP Jatim di Surabaya, Minggu (29/6/2025) malam.
Rommy menilai tantangan ini sangat berat, karena sejak 1999 tidak ada partai yang pernah kembali ke DPR setelah gagal masuk Senayan.
“Kalau Superman itu kan orang biasa. Nah, kita butuh yang memang luar biasa kuat karena tantangan untuk bisa kembali ke Senayan itu adalah memecah sejarah yang sudah berlangsung sejak tahun 1999 sampai sekarang. Artinya sudah 26 tahun belum pernah ada partai yang setelah keluar dari Senayan kembali. Nah, itu seorang Superman. Kita sedang cari Superman itu. Apakah dari planet Krypton atau dari planet lain begitu,” lanjut Rommy.
Rommy belum menjelaskan apakah pernyataannya ini menyindir nama tertentu, termasuk Agus Suparmanto yang disebut-sebut kandidat ketua umum PPP. Ia juga menanggapi rencana Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Muhamad Mardiono mencalonkan diri sebagai ketua umum definitif.
“Pak Mardiono masih kalau melihat dukungan yang muncul kemarin di NTT, kemudian di Papua, ya. Kemudian DKI. Memang itu basis tradisional Pak Mardiono dan tentu adalah hak setiap kader partai untuk mencalonkan diri,” kata Rommy.
Namun, Rommy menyindir prestasi kepemimpinan Mardiono yang membuat kursi PPP di DPR hilang seluruhnya.
“Tetapi kan kita juga mengikuti secara seksama bahwa ketua umum itu di dalam anggaran rumah tangga PPP itu harus seseorang yang memiliki prestasi. Nah, kalau dari 19 kursi kemudian hilang, apa itu bisa disebut prestasi?” sindirnya.
Rommy menegaskan keputusan akan ditentukan oleh sekitar 700 suara peserta Muktamar yang berasal dari seluruh daerah dan tambahan suara berdasarkan perolehan kursi legislatif.
“514 kabupaten kota ditambah 34 provinsi berarti berapa tuh. 514 + 34 ya kurang lebih sekitar sekianlah ya ditambah dengan timbangan suara karena di PPP itu ada insentif untuk perolehan kursi di atas empat itu ada tambahan kursi empat sampai lima ada tambahan satu, enam sampai tujuh ada tambahan dua dan seterusnya. Kurang lebih sekitar 700. Ya,” jelasnya.
Tambahan, muktamar PPP akan digelar pada 29 September hingga 1 Oktober 2025 di Bali. Ajang ini diperkirakan berlangsung sengit, karena sejumlah nama besar disebut bakal maju sebagai calon ketua umum, seperti Mentan Amran Sulaiman, Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, Sandiaga Uno, Taj Yasin Maimoen, dan Suharso Monoarfa.