Jakarta, CoreNews.id – Kementerian Kesehatan RI melaporkan delapan kasus virus Hanta tipe Haemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS) yang tersebar di DI Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara. Para pasien mengalami gejala demam, sakit kepala, nyeri badan, lemas, hingga tubuh menguning (ikterik jaundice).
Juru Bicara Kemenkes RI, drg Widyawati, memastikan semua pasien sudah pulih sepenuhnya. “Kondisinya seluruh pasien sudah sembuh dengan tingkat kematian atau case fatality rate (CFR) 0 persen,” tegasnya.
Meski demikian, pakar epidemiologi Dicky Budiman mengingatkan potensi kasus yang lebih besar dari yang terdeteksi karena sistem surveilans di Indonesia masih terbatas.
“Salah satu masalahnya adalah gejala virus Hanta mirip dengan gejala leptospirosis, demam berdarah, dan sepsis, dan ini dapat menjadi penghalang untuk diagnosis dan pengobatan,” ujarnya.
“Virus Hanta belum banyak diteliti di Indonesia, tetapi beberapa penelitian kecil terhadap sampel darah menunjukkan antibodi virus Hanta, yang menunjukkan bahwa beberapa orang di Indonesia sebelumnya telah terinfeksi,” tambahnya.
Ia menyoroti risiko penularan di area padat penduduk, pasar dengan sanitasi buruk, dan kawasan pertanian yang tidak dikelola dengan baik. Banjir musim hujan juga meningkatkan populasi tikus, sehingga risiko penyebaran hantavirus lebih besar.
“Kemampuan kita untuk mendeteksi virus masih terbatas, begitu pula literasi masyarakat tentang penyakit ini. Penyakit ini endemik di beberapa negara dan, menurut pendapat saya, kemungkinan besar akan endemik di Indonesia,” jelas Dicky.
“Namun, yang terpenting sekarang adalah meyakinkan masyarakat bahwa ini belum sampai pada tahap yang memungkinkan terjadinya pandemi. Ini bukan pandemi baru, tetapi penyakit yang kemungkinan sudah ada sejak lama,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada 20 Mei 2025, Dinkes Jawa Barat menemukan kasus virus Hanta di Kabupaten Bandung Barat, dan pasien kini sudah sembuh. Pemerintah telah melakukan investigasi epidemiologi dan pengendalian tikus di lokasi temuan kasus.