Jakarta, CoreNews.id – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyetujui perubahan besar dalam susunan direksi melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Langkah ini diambil untuk memperkuat kepemimpinan perusahaan dalam mendorong transformasi jangka menengah hingga panjang.
Perubahan Struktur Direksi
Melalui usulan Kementerian BUMN, RUPSLB menyetujui penunjukan:
- Eksitarino Irianto sebagai Direktur Human Capital & Corporate Service
- Reza Aulia Hakim sebagai Direktur Niaga
- Dani Haikal Irawan sebagai Direktur Operasi
- Mukhtaris sebagai Direktur Teknik
- Mawardi Yahya sebagai Komisaris Independen
Sementara itu, beberapa pejabat lama mengakhiri masa jabatan, termasuk Enny Kristiani (Direktur HC & Corporate Service), Ade R. Susardi (Direktur Niaga), dan Rahmat Hanafi (Direktur Teknik).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Ir. Wamildan Tsani Panjaitan, menyatakan perubahan ini sejalan dengan kebutuhan adaptasi di industri penerbangan yang semakin kompetitif.
Strategi Transformasi Jangka Panjang
Selain perubahan direksi, RUPSLB juga menyetujui restrukturisasi kinerja perusahaan, termasuk:
- Penambahan armada hingga 120 pesawat pada 2029
- Ekspansi 100 rute baru dalam lima tahun ke depan
- Digitalisasi layanan dan peningkatan pengalaman pelanggan
Wamildan menegaskan, langkah ini merupakan kelanjutan dari restrukturisasi 2021-2023 yang berfokus pada penyelamatan keuangan. Di kuartal I-2025, pendapatan Garuda Indonesia naik 1,63% (yoy) menjadi 723,56 juta USD, dengan 5,13 juta penumpang diangkut.
Apresiasi untuk Direksi Lama
Wamildan mengucapkan terima kasih kepada jajaran direksi sebelumnya yang telah membangun fondasi restrukturisasi.
“Hadirnya talenta muda dari internal Garuda menunjukkan kesiapan kami menjalankan transformasi jangka panjang,” ujarnya, dikutip dari sejumlah pemberitaan media nasional, 30/06/2025.
Dengan perubahan ini, Garuda Indonesia bertekad menjadi maskapai yang lebih sehat, kompetitif, dan berkelas dunia.