Jakarta, CoreNews.id — Sebanyak 11.921 jamaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci Arab Saudi, berdasar data dari Siskohatkes hingga 5 Juli 2025 pukul 16.00 WAS, mengalami myalgia dan telah mendapatkan penanganan dari petugas kesehatan kloter. Myalgia merupakan nyeri otot. Myalgia merupakan kasus terbanyak ketiga setelah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan hipertensi.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dr. Mohammad Imran di Jakarta (8/7/2025). Menurut Imran, ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingginya angka kasus myalgia di kalangan jamaah haji. Pertama, aktivitas fisik yang berlebihan seperti tawaf, sa’i, melempar jumrah, dan berjalan jarak jauh menjadi pemicu utama. Kedua, perubahan iklim dan lingkungan ekstrem antara daerah asal dan Arab Saudi turut memengaruhi daya tahan tubuh dan respons otot.
Ketiga, kurangnya persiapan fisik sebelum keberangkatan. Banyak jamaah haji yang belum terbiasa dengan aktivitas berat, sehingga otot mereka tidak siap menghadapi beban fisik selama haji. Keempat, dehidrasi akibat kurangnya asupan cairan serta posisi tidur yang tidak ergonomis juga memperburuk kondisi otot.
Untuk mencegah dan menangani myalgia, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan jamaah haji. Di antaranya adalah memberikan waktu istirahat cukup bagi otot, mengompres area nyeri, melakukan peregangan ringan, serta menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih secara rutin. Di samping itu, minuman isotonik atau oralit untuk membantu mengganti elektrolit yang hilang akibat keringat, serta makanan yang kaya magnesium dan kalium seperti pisang dan sayuran hijau penting untuk menjaga kesehatan otot.*