Jakarta, CoreNews.id – Pemerintah Kamboja akan memberlakukan wajib militer mulai 2026. Pengumuman ini disampaikan Perdana Menteri Hun Manet, Senin (14/7/2025), menyusul meningkatnya ketegangan dengan Thailand.
“Penerapan wajib militer akan memperkuat kapabilitas pertahanan dan mengisi kekurangan personel militer,” ujar Hun Manet, dikutip dari AP News. Ia menilai prajurit wajib militer lebih efektif dan profesional dibanding pasukan sukarela.
Ketegangan memuncak sejak insiden bersenjata pada 28 Mei lalu, yang menewaskan satu tentara Kamboja di wilayah perbatasan sengketa. Meski ada kesepakatan damai, ancaman dan pernyataan keras terus muncul.
UU wajib militer Kamboja sebenarnya sudah ada sejak 2006, namun baru akan diterapkan tahun depan. Pria usia 18–30 tahun wajib ikut, sementara perempuan bersifat sukarela.
Hun Manet juga menuntut Thailand membuka semua pos perbatasan. “Jika tidak dibuka, Kamboja akan ambil langkah balasan dalam hitungan jam,” tegasnya.