Jakarta, CoreNews.id – Pemerintah pusat dan daerah meningkatkan kewaspadaan menyusul potensi tsunami di sejumlah wilayah Indonesia akibat gempa bumi di Rusia. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menegaskan kesiapan seluruh unsur pemerintah dalam menghadapi situasi ini.
“Seluruh komponen pemerintah baik pusat maupun daerah sudah siap untuk antisipasi dengan bergerak cepat dan tepat. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama pemerintah. Saya juga mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak panik, dan mengikuti instruksi resmi di lapangan,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7).
Ia menginstruksikan seluruh kementerian/lembaga untuk mengerahkan personel, menyiapkan evakuasi, hingga menjaga fasilitas vital. “Menyiagakan tim SAR maritim dan udara di posisi yang memiliki kerawanan, mengumumkan peringatan resmi serta mengurangi aktivitas di pantai dan pelabuhan, dan memutakhirkan peringatan setiap 30 menit hingga ada pernyataan berakhirnya ancaman tsunami,” tegasnya.
Budi juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebar kabar palsu dan hanya mengacu pada informasi resmi dari BMKG, BNPB, BPBD, serta TNI/Polri. “Masyarakat juga diminta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Seluruh informasi resmi hanya bersumber dari BMKG, BNPB, BPBD, dan aparat TNI/Polri,” ujarnya.
BMKG menyebutkan efek tsunami diperkirakan terjadi selama dua jam sejak gelombang pertama datang, dengan tinggi gelombang kurang dari 0,5 meter. Wilayah waspada antara lain Kepulauan Talaud, Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Sorong, hingga Jayapura.