Jakarta, CoreNews.id – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis jumlah penduduk miskin di Indonesia bisa berkurang hingga 34 juta orang dengan penerapan digitalisasi bantuan sosial (bansos).
“Misalnya, kemiskinan akan bisa berkurang dari (perhitungan) Prof Arief dari Dewan Ekonomi (DEN), kalau kita lakukan ini semua, kita bisa mengurangi 34 juta (orang miskin di Indonesia). Angka yang sangat signifikan, pengurangan kemiskinan, bila ini semua berjalan,” ujar Luhut dalam konferensi pers di Kantor DEN, Jakarta, Selasa (26/8).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang. Namun, dengan standar Bank Dunia untuk negara berpendapatan menengah atas, jumlahnya bisa mencapai 194,58 juta orang atau 68,25 persen dari populasi.
Luhut menyebut pilot project digitalisasi bansos dimulai di Banyuwangi, Jawa Timur, pada pertengahan September 2025 dan akan dihadiri langsung Presiden Prabowo Subianto. “Nanti September, minggu ketiga, kita sudah melakukan pilot project di Banyuwangi. Presiden (Prabowo) akan datang sendiri,” katanya.
Ia menambahkan program akan diperluas ke seluruh Indonesia setelah uji coba sukses. “Setelah successful nanti Banyuwangi, kita akan launch seluruh Indonesia. Jadi, semua kita lakukan bertahap, bertingkat, dan berlanjut,” tegas Luhut.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyambut baik keputusan pemerintah menunjuk daerahnya sebagai percontohan. “Kami merasa bahwa sistem ini adalah bagian dari penyempurnaan apa yang sudah dilakukan daerah-daerah di Indonesia. Dan ini bentuk di mana negara hadir untuk membantu, untuk menyelesaikan permasalahan di tingkat kabupaten,” jelas Ipuk.