Jakarta, CoreNews.id — Lembaga riset pariwisata Tourism Economics memperkirakan AS akan mengalami penurunan 8,2 persen kedatangan wisatawan internasional sepanjang 2025. Angka ini sedikit membaik dari prediksi sebelumnya (9,4 persen), namun tetap jauh di bawah tingkat kunjungan sebelum pandemi COVID-19. Penurunan jumlah turis asing tersebut, banyak dikaitkan dengan kebijakan tarif dagang, pengetatan imigrasi, serta retorika politik Trump. Beberapa wisatawan bahkan menyatakan rasa takut mereka.
Tourism Economics juga menyoroti bahwa data pemesanan tiket pesawat memperlihatkan perlambatan tajam perjalanan masuk ke AS sejak Mei hingga Juli. Tren ini diperkirakan masih terus berlanjut.
Kunjungan dari Kanada dan Cina dicatat mengalami penurunan paling tajam. Wisatawan Kanada anjlok 25 persen pada 2025 dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, kunjungan dari Cina turun hampir 14 persen, dan dari India berkurang 5,5 persen. Selanjutnya, kunjungan dari Eropa Barat turun 2,3 persen. Namun demikian, kunjungan dari Meksiko naik 3 persen dan dari Amerika Selatan 0,7 persen.
Penurunan wisatawan ini membuat belanja wisatawan asing di AS diperkirakan turun menjadi US$169 miliar pada 2025 menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), atau lebih rendah dibanding US$181 miliar pada 2024.*