Jakarta, CoreNews.id — Terdapat 10 perusahaan yang berada dalam pipeline penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO), dengan perkiraan emisi sebesar Rp 6,18 triliun. Kesepuluh calon emiten itu sudah mengajukan pernyataan pendaftaran dan saat ini sedang dalam proses penelaahan oleh OJK.
Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pasar Modal, Derivatif Keuangan dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers di Jakarta (4/9/2025). Menurut Inarno, jumlah tersebut diyakini akan bertambah. Mengingat rata-rata laporan keuangan periode Juni yang dilakukan audit secara menyeluruh akan selesai pada September.
Hingga sampai dengan 29 Agustus 2025, total gelaran IPO hanya ada 14 emiten baru dengan nilai emisi sebesar Rp 6,69 triliun. Sebagai pembanding per periode 30 Agustus 2024, terdapat 27 emiten yang IPO dengan nilai Rp 3,79 triliun.
Pada saat ini OJK tengah mengkaji beberapa peraturan terkait penawaran umum untuk melakukan simplifikasi proses dan penyempurnaan ketentuan mengikuti perkembangan terkini. Terbaru pada Juni 2025, OJK telah mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) 13/2025. POJK ini diantaranya mengatur underwriter untuk melakukan uji tuntas terhadap calon emiten sebelum perusahaan menyampaikan pendaftaran kepada OJK. Dengan adanya penyempurnaan regulasi ini, diharapkan hadir kuantitas IPO yang berkualitas di Indonesia serta meningkatkan kepercayaan investor.*











