Jakarta, CoreNews.id – PT Freeport Indonesia masih berupaya menyelamatkan tujuh pekerjanya yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, usai longsor pada Senin (8/9) malam.
VP Corporate Communications Freeport, Katri Krisnati, mengatakan tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi para pekerja.
“Tim penyelamat bekerja tanpa henti untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan karyawan, meski terus menerus menghadapi tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi,” ujar Katri dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, pencarian juga melibatkan Inspektur Tambang dari Kementerian ESDM untuk menentukan langkah terbaik. “Fokus kami saat ini adalah terus berupaya menyelamatkan tujuh pekerja yang terdampak insiden aliran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC),” jelasnya.
Freeport pun mengajak masyarakat mendoakan keselamatan para pekerja. “Kami mengajak seluruh pihak untuk mendoakan kelancaran operasi serta keselamatan tim yang bertugas di lapangan,” tambah Katri.
Akibat longsor, Freeport menutup sementara operasi tambang bawah tanah. Dampaknya, produksi turun signifikan. Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyebut produksi hanya tersisa sekitar 30 persen.
“Produksi pasti berdampak. Sementara ini produksi berhenti. GBC saja. Tapi turun, mungkin produksinya cuma 30 persen-nya lah,” jelas Tri di DPR RI, Senin (15/9).