Jakarta, CoreNews.id – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) secara tegas membantah tudingan yang menyebutkan bahwa data 20 juta nasabahnya telah bocor dan disebarkan oleh kelompok peretas.
“Sehubungan dengan adanya informasi di media sosial yang menuding terjadinya kebocoran data BCA, dapat kami sampaikan bahwa informasi tersebut TIDAK BENAR. Kami memastikan TIDAK ADA kebocoran data dari sistem BCA dan data nasabah tetap aman,” ujar EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9/2025).
Hera menegaskan bahwa BCA telah menerapkan strategi pengamanan berlapis serta mitigasi risiko untuk memastikan keamanan data dan transaksi digital para nasabah.
BCA juga mengimbau nasabah untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan bank.
“Nasabah juga diharapkan mengubah PIN dan password secara berkala. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi contact center Halo BCA melalui 1500888 dan aplikasi haloBCA, WA Bank BCA 08111500998, X (twitter) @HaloBCA, webchat www.bca.co.id,” tambah Hera.
Pernyataan ini muncul setelah akun X bernama @H4ckmanac mengklaim bahwa kelompok peretas bernama COMMUNISM berhasil membobol basis data BCA.
“Pelaku ancaman yang menggunakan alias COMMUNISM mengklaim telah membobol Bank Central Asia, bank swasta terbesar di Indonesia,” tulis akun tersebut.
Ia menyebut data yang berhasil dicuri mencakup nama lengkap, nomor identitas, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, email, NPWP, hingga informasi rekening bank milik 20 juta nasabah.