Jakarta, CoreNews.id — Sebagian besar kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi pada dapur yang baru beroperasi. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang. Faktor lain yang turut memicu insiden adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).
Hal ini disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam keterangannya, di Jakarta (29/9/2025). Menurut Dadan, keterangan tersebut merupakan bagian dari laporan yang disampaikan kepada Presiden Prabowo. Laporan tersebut dicatat mendapat perhatian serius dari Presiden Prabowo.
Kepala Negara kemudian menegaskan perlunya peningkatan tata kelola dan memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih serta dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan atau memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). Ia juga menginstruksikan pemasangan filter air, penyediaan alat sterilisasi food tray, serta penempatan CCTV yang terhubung langsung ke pusat.*